Kamis, 15 Januari 2015

seberapa penting buku bagi mahasiswa teknik sipil ?

Di awal awal perkuliahan semester 1 di teknik sipil , saya merasakan ada sesuatu yang aneh dari kuliah itu sendiri, terutama bicara masalah buku. Menarik karena dosen bukanlah seperti beberapa oknum guru diwaktu sekolah yang kadang "mewajibkan" siswanya untuk membeli buku dan tentunya LKS yang kadang tak berguna karena jarang terpakai.

Perkuliahan didominasi materi kuliah yang dipaparkan dalam bentuk powerpoint pada proyektor, dimana dosen hanya pelaku yang menjelaskan beberapa hal penting mengenai materi kuliah , dan mahasiswa tidak lah seperti anda ketika bangku sekolah yang harus dan wajib untuk mencatat, bahkan sebenarnya anda tak mencatatpun itu tak masalah.


hal ini karena materi slide tadi dapat anda minta pada ketua kelas, dimana anda memprintnya dirumah serta cuma menandai hal hal yang penting saja.Bahkan yang dalam dibenakku pelajaran hitungan harus dicatatpun kandas karena ada beberapa materi hitungan yang cukup anda lihat penyelesainnya dalam slide, aneh bukan ?

ada juga dosen yang kagak mau kasih slide ke mahasiswa, alasannya buat mahasiswa malah, kalian mesti mencatat biar ada yang nyangkut, tapi mahasiswa tak kalah cerdik, tipikal dosen kayak gini diatasin dengan cara memfoto slide, selamat kalian cerdas teman teman !!

Agar mahasiswa berpikiran maju dan luas, sudah tentu mahasiswa itu sendiri menambah materi dosen dengan menyertakan buku pendamping, adapun buku dalam bentuk elektronik (ebook) kini sudah berserakan banyak digoogle ehhehe, maka diawal awal kuliah semester pertama, saya banyak mendownload beberapa ebook matakuliah yang saya rasa perlu untuk menambah materi dan memperdalam kefahaman ilmu yang telah dijelaskan dosen dalam tatapmuka.

persoalan klasik muncul saat kita harus membeli buku yang tak ada dalam bentuk ebook, maka disini kebanyakan mahasiswa mengirit biaya dengan memfotocopy ketimbang membeli buku yang asli, atau mungkin meminjamnya dari kakak tingkat, fenomena ini adalah hal yang sah sah saja, mengingat buku kuliah harganya jauh lebih mahal dibanding buku sekolah. Bahkan buku kuliah dalam satu semester bisa lebih mahal dari spp saya di unsri hehhe

bagi saya yang kuliah dijurusan tenik sipil, tentu ilmu ini banyak dipakai didunia, tentunya peredaran buku literatur bahasa asing amat banyak digoogle, sehingga tak jarang saya mendownload beberapa buku sipil dalam teks bahasa inggris, masalah kembali muncul, beberkal pemahaman akan bahasa inggris yang kelas teri, bahkan mungkin abang becak dipulau bali mungkin bahasa inggrisnya lebih hebat ketimbang saya, tapi ya apa mau dikata begitu adanya.

Jadi saya terpaksa bolak balik translate di mbah google untuk mengetahui penjelasan dalam buku tadi, kadang juga mesin translate yang tak begitu baik dalam menterjemahkan semakin membuat saya bingung tenggelam dalam kebingungan bahasa menjadikan saya mengambil keputusan untuk hanya memperhatikan konsep matematis didalam perhitungan didalam buku, ketimbang filosofi teknik yang ada didalamny



suatu ketika saya iseng untuk mencari buku ditumpukan buku buku bekas diseputaran masjid agung palembang, alhamdulillah saya mendapati buku yang saya cari, tapi sedikit kecewa, karena buku ini dalam bahasa inggris, buku tersebut adalah strength of materials karangan timoshenko, kala itu semester 3 saya mebutuhkan buku penunjang untuk mata kuliah mekanika bahan. Tak apa , akhirnya saya beli buku tadi seharga 50rbu untuk kemudian saya bawa pulang untuk dipelajari.









oh ya pernah juga saking iritnya , saya mendownload buku mekanika teknik karangan wesli untuk kemudian saya print dan saya jilid sendiri, yang kala itu sedikit depresi karena mata kuliah statika yang terasa sulit untuk dimengerti, tapi alhamdulilllah buku tadi sedikit membantu saya dalam memahami konsep distribusi momen, lintang dan normal meski kadang penyelesaiannya berbeda dari apa yang pak iqbal ajarkan.

saya rasakan manfaat ebook juga terasa, berbekal belajar ebook dan liyat tutorial diinternet, alhamdulillah saya lumayan bisa belajar autocad, padahal kalau untuk kursus butuh biaya paling sedikit 400 ribbu, itupun dibatasi jam dan hanya diajarkan hal hal dasar heheh

memasuki semester 4, buku perancangan geometri jalan menjadi bagian dari koleksi buku kuliah saya, tapi sayangnya kembali saya tak membeli buku original, alias ini buku kw hasil photocopy ,


memang alhamdulillah disemester 3 yang lalu saya mendapatkan beasiswa PPA dari Unsri, sebesar besarnya  digunakan untuk keperluan kuliah hukumnya wajib hehe seperti bayar spp,sepatu kuliah, tas kuliah, dan perlengkapan lainnya,jadi persentase untuk membeli buku terbilang kecil, karena saya selama ini banyak menggunakan uang buku hasil dari gaji saya selama mengajar les.

semester pendek adalah cikal bakal, lahirnya gairan untuk banyak membeli buku, berawal dari pertemuan dengan pak helmi hakki, yang kala itu mengajar mata kuliah draenase perkotaan saya mendapatkan pencerahan dari beliau, disela sela mengajar belia berpesan agar kami jangan hanya bergantung pada slide kuliah miliknya, kami harus banyak membaca buku, beliau melanjutkan "ceramah"nya, baca buku itu saat masih belajar ini lah, kalo sudah begawe dak kela lagi sempet nak dibaco" begitu kira kira pesan beliau.

awalnya sepanjang sp saya tak begitu memikirkannya secara serius, tapi setelah beliau bercerita bahwa beliau mencari tambahan kuliah dengan mengajar les,menyadarkan saya bahwa ternyata pak helmi dulunya berposisi sama seperti saya, yang juga sambil kuliah sambil mengajar, hanya saja tak banyak uang kuliah yang saya belikan buku, mungkin hanya beberapa,

bertekad dari ceramah yang menggugah itu, maka saya pun giat berhemat untuk membeli buku selama kuliah, hingga pada akhirnya saya banyak juga mengkoleksi buku bidang struktur, yang saya anggap lebih sulit saya mengerti ketimbang bidang geoteknik

ini foto buku struktur yang saya punya, gak boleh dipinjam ! hehehe



selain dari buku buku tadi juga ada beberapa buku yang tak bisa saya tampilkan karena banyak jumlahnya

adapun perburuan buku ini banyak saya lakukan via online, seperti daerah jakarta,bandung dan jogja hanya untuk mencari si gudang ilmu , mengingat palembang bukanlah kota pendidikan tentu peredaran buku disini tidaklah bagus untuk kalangan akademisi yang punya minat baca tinggi, kadang sudah berpayah payah menyelusuri macetnya dan panasnya jalan jendral sudirman eh ternyata ditoko buku tersebut malah buku yang dcari tak ada, alhasil pulang dengan tangan kosong.

terkadang juga saya beruntung, ada agan yang menjual buku via berniaga ataupun olx, shingga saya bisa beli buku second yg masih layak pakai dan tentunya dengan harga yang lebih miring heheh, pernah suatu ketika yang jua ternyata orang palembang hanya saja kuliah dijogja, akhirnya saya meminta tolong teman yang kebetulan kuliah di UGM untuk COD bareng itu agan eheheh

saya bukanlah orang yang pintar diangkatan saya diteknik sipil 2012, bisa dikatakan orang yang biasa biasa saja, saya pun juga sering bertanya pada beberapa teman yang saya anggap lebih paham tentang mata kuliah tadi, tapi mereka juga tentu punya kekurangan dalam penyampaian atau mungkin juga bisa dikatakan pelit entahlah saya tak mau prasangka buruk, maka buku menjadi tempat saya bertanya jikalau saya tak mengerti hal hal tertentu dan tak lupa saya juga menanyakan ulang hal yang saya dapatkan dari buku kepada dosen yang mengajar, untuk menyamakan persepsi ilmu yang saya dapatkan.

kadang pun buku tidak sepenuhnya membantu anda, karena mungkin kita belum memahami isi buku secara utuh sehingga, kadang kita merasa sia sia telah membeli buku ternyata tak menyelamatkan kita dari ketidaktahuan akan materi pelajaran, mungkin sebelum membeli buku ada baiknya mencari referensi sumber buku yang mudah dipelajari dan dimengerti, ibarat teliti sebelum membeli heheh

bukankah buku teknik sipil itu mahal ? ehehhe jawabannya tentu, tapi alhamdulillah disemester 5 dan dibulang puasa yang lalu, saya kembali mendapatkan beasiswa PPA dari unsri, hal iini tak lagi saya siakan seperti beasiswa yang sebelumnya, saya maksimalkan untuk beli banyak buku yang tak sempat saya beli dibeberapa matakuliah yang telah lewat, loh bukankah pelajaran sudah lewat dan nilai pun bagus, kok masih beli buku ?

jawabannya karena saya ingin menyimpan ilmu dalam lemari buku saya, yang mungkin kelak suatu saat jika saya telah bekerja dikontraktor/konsultan atau mungkin jadi seorang dosen nanti, saya tak perlu mencari cari buku yang bakalan jadi langka ditahun tahun yang akan datang heheh

jadi bingung juga seandainya nyambung sekolah s2 , lantas gimana cara bawa tumpukan buku buku dari palembang ini, entah lah saya juga masih bingung, sekarang mau prepare toefl dulu deh, kalo sudah pede dan gede mending lanjut sekolah, kalo udah bener bener mentok yaudah nyemplung di dunia kerja, kali aja nanti masih punya semangat buat kuliah

oh ya saya juga baru membeli buku untuk belajar pemrograman SAP 2000, adapun buku ini karang pak wiryanto dewobroto, kalau saya liyat diinternet katanya sih buku ini recommended banget bagi yang mau belajar cara pakai sap apalagi beliau juga ahli dibidang konstruksi, semoga saya lekas memaksimalkan buku ini dan bisa mengoperasikan sap dengan baik dan benar

dan juga buku belajar sap 2000 dari zamil yg terbilang tutorial singkat dan sederhana, lumayan ampuh untuk skala langsung praktek heheh

jika anda selama ini beranggapan bahwa membaca buku dalam perkuliahan di  teknik sipil tidak terlalu berguna,mungkin kondisi anda berbeda dengan saya, mungkin di kampus anda dosen selalu hadir dan punya penjelasan yang sangat baik sehingga anda tak perlu repot repot cari referensi dan  boleh jadi tuhan memberi anda kelebihan dimana anda dapat menangkap pelajaran dengan cepat, tapi belum tentu juga tuhan menganugerahkan ingatan yang pekat dalam otak anda untuk waktu yang lama, maka alangkah baiknya jika anda menyisihkan uang yang ada untuk membeli buku kuliah ketimbang membeli barang yang belum begitu berguna

kalaupun uang anda pas pasan, setidaknya anda menambal kekurangan tadi dengan memfotocopy, mendownload ebook entah bahasa inggris atau bahasa indonesia, atau mungkin anda mengamankan buku hibah dari kakak tingkat anda disipil , atau solusi terakhir adalah luangkanlah banyak waktu untuk memaksimalkan perpustakaan yang ada dikampus anda

buku itu bagi saya tempat bertanya disaat dosen anda sulit untuk menjelaskan kepada anda hal hal penting ,yang dibatasi oleh jumlah waktu tatapmuka dikampus, buku mengajak anda untuk banyak merunduk bahwa ilmu yang anda mengerti ternyata hanya secuiil yang ada dalam tumpukan halaman dalam buku tersebut.

memang benar bahwa teknik sipil adalah ilmu terapan, tapi karena pada porsinya untuk strata satu (s1) kita lebih banyak berada didalam ruang kelas, maka matangkanlah konsep ilmu yang kita dapat untuk baru kemudian kita coba buktikan penerapan ilmu tadi dilapangan, ibarat kata siapkan busur panah sebelum maju dimedan perang.

Jadi beruntunglah anda yang orang tuanya, keluarganya yang juga lulusan teknik sipil dan punya banyak koleksi buku jadi anda tak perlu bersusah payah seperti saya untuk mendowload ebook,menfotocopy buku, meminjam buku kakak tingkat atau mencari beasiswa untuk membeli buku kuliah

semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya

6 komentar:

syfanamirablog mengatakan...

bang saya maba teknik sipil yg baru sj masuk, saya ingin bertanya buku apa yang direkomendasikan untuk penunjang teknik sipil pada semester awal? terimakasih.

Unknown mengatakan...

kak ada buku recommended buat sipil semester 1 gak?

Unknown mengatakan...

Bang, kalo membaca buku itu satu dulu harus habis apa beberapa buku?

Muhammad Zakir mengatakan...

@baby pink :

Semester awal banyak matakuliah saat SMA, seperti :
- Matematika dasar
- fisika dasar
- Kimia dasar

untuk pengenalan matakuliah sipil seperti :
- Teknik ingkungan
- Menggambar Rekayasa
- Teknologi bahan konstruksi

saya sarankan untuk membeli buku teknologi bahan konstruksi saja, karena disana akan dikenalkan materi seperti beton, baja dan kayu, sebagai komponen utama bahan dalam pelajaran teknik sipil kedepan, jika rekomendasi bukunya, maaf sebelumnya saya belum pernah beli



Muhammad Zakir mengatakan...

@unknown

Baca buku menurut saya lebih ke materi yang kita kurang kita fahami dalam pelajaran saja

jadi anda tak harus menghabiskan satu buku dulu baru berlanjut ke buku lain, mungkin karena level masih S1 jadi kita harus banyak tau, bukan tahu banyak heheh

Sam Ferdy mengatakan...

Mantap bang.

Posting Komentar