Sabtu, 01 Juni 2013

Kuliah atau kerja ??


Tamat sekolah pilih kuliah 

Tak dapat dipungkiri kini jutaan siswa sekolah menengah atas kini tengah dirundung kegalauan, bayangin aja selepas ujian nasional, alih alih hendak bersantai dan menjelojorkan kaki, mereka masih tetap berpacu memeras otak untuk menghadapi berbagai macam tes saringan masuk, entah itu sekolah kedinasan yang menjamin pekerjaan kedepannya, maupun instansi bumn yang membuka peluang bagi mereka tamatan sma. Ini menjadi pilihan yang amat berat kala berstatus “alumni baru”, ibarat ini pengangguran “baru”, mau dibilang kerja, gak ada kerjaan, mau dibilang sekolah, udah dinyatakan lulus, akibat kegalau status inilah, mereka “alumni baru” mencoba menemuka jatidiri yang baru lewat serangkai tes. Banyak pilihan yang dapat dipilih seperti sekolah kedinasan favorit macam Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Sekolah Akuntansi Negara(STAN), atau Instansi Pemerintah yang menerima lulusan SMA , seperti PT PUSRI, PT PLN, PT BA, dan  PT PERTAMINA.

Bagi mereka “alumni baru” yang berpikir cerdas, sekolah kedinasan mungkin menjadi alternative dan jalan bagi mereka yang cerdas untuk dapat kuliah, bayangin aja masih kuliah aja udah dapet uang saku, dan pas tamat kuliah udah dapet kerja yang jelas dan pasti sesuai dengan apa yang dijanjiin oleh perguruan tinggi kedinasan tersebut. Menurut saya bagi anak  golongan menengah kebawah bisa lulus di perguruan tinggi kedinasan merupakan nikmat yang tiada terkira, saat harapan untuk kuliah itu terbentur dinding biaya, ada jalan untuk merubah nasib lewat kuliah tanpa biaya, dan harusnya ini menjadi motivasi bagi siswa kurang mampu yang memiliki otak cerdas.
 Sebaliknya pula penerimaan pekerjaan jalur SMA di instansi BUMN amatlah terbatas dinegeri ini, namun patut untuk menjadi pertimbangan bagi mereka yang nggak mau negebebanin orang tua untuk kuliah, toh prinsip mereka “ kuliah juga ujung – ujungnya nyari kerja, jadi kalo udah dapet kerja mah kuliah bisa kapan aja” begitu ku dengar dari salah satu alumni disekolaku. Pernyataan ini bener loh kalo dipikir, dari statistik menunjukkan kalau banyak nih zaman sekarang pengangguran intelektual, yaitu mereka yang tamat dari bangku kuliah namun tidak dapat terserap dalam lapangan pekerja. Dan bagi mereka yang tamatan sma yang udah dapet kerja, biasanya nih lebih cepet nikah dibanding mereka yang masih kuliah ,hehehe.