Awalnya saat sd dulu, saya orang yang malas untuk membaca, apalagi melihat deretan tulisan rapat yang orang dewasa menyebut sebagai koran. Mungkin hanya komik membuat saya tertarik untuk membacanya karena didominasi gambar , dan punya alur cerita yang menarik. Kedua kakak saya tentunya punya komik favorit tersendiri yang pada akhirnya menjadikan saya juga menyukai komik tersebut, komik itu adalah komik doraemon dan dragonball yang tentunya merupakan film kartun favorit ditelevisi yang hadir setiap minggunya.
Dimasa kanak kanak, mengajarkan anak kecil untuk rajin membaca buku sebagai upayah membuka jendela dunia termasuk hal yang sulit, hal ini dikarenakan anak kecil khususnya menyukai hal hal yang lebih bersifat penerapan ketimbang bacaan, maka jika seorang anak ditawarkan buku dan diajak main petak umpet bersama teman - temannya, tentulah ia akan memilih keluar rumah untuk bermain petak umpet kalo orang palembang menyebutnya tekopan.
Hobbi membacaku berawal saat duduk kelas 4 sd, saat itu saya telah terbiasa untuk pulang sekolah dengan mandiri meskipun ayah saya juga kadang menjemput saya disekolah. Lokasi sekolah ku yang dulunya bernama SDN 24 palembang berlokasi di jalan segaran sedangkan rumahku saat itu sudah pindah ke kenten, tentunya untuk bolak balik memerlukan 2 kali angkutan umum.
Sekolah saat itu menerapkan pembelajaran siang hari dan tentunya saya pulang disore hari, saat saya turun dari angkot jurusan pasar kuto - kenten laut, saya berdiri tepian jalan untuk menyebrang masuk ke komplek saya, saat itu terdapat loker koran , yang menjual koran, majalah dan juga tabloit.
Perhatianku tertuju pada sebuah majalah yang bercover menarik bagi anak anak sd dizaman itu, majalah itu ku ketahui bernama majalah Bobo, awal nya selagi menunggu sepinya jalan untuk menyebrang saya hanya melihat lihat, sekaligus penasaran berapa harga untuk majalah Bobo tersebut, dan ternyata berkisar diharga enam ribu rupiah, maka niat untuk membelipun membesar, ku sisihkan uang jajan ku untuk membeli majalah yang menyita perhatianku.
Tanpaku duga sebelumnya, saat itu edisi 19 agustus 2004, majalah ini berhadiah sebuah tas ransel, saat uangku terkumpul, maka bergegaslah aku membeli majalah bobo, alangkah bahagianya aku saat itu, membeli majalah bagus itu dengan uang sendiri dan mendapatkan hadiah tas ransel !