Tamat sekolah pilih kuliah
Tak dapat
dipungkiri kini jutaan siswa sekolah menengah atas kini tengah dirundung
kegalauan, bayangin aja selepas ujian nasional, alih alih hendak bersantai dan
menjelojorkan kaki, mereka masih tetap berpacu memeras otak untuk menghadapi berbagai
macam tes saringan masuk, entah itu sekolah kedinasan yang menjamin pekerjaan
kedepannya, maupun instansi bumn yang membuka peluang bagi mereka tamatan sma.
Ini menjadi pilihan yang amat berat kala berstatus “alumni baru”, ibarat ini
pengangguran “baru”, mau dibilang kerja, gak ada kerjaan, mau dibilang sekolah,
udah dinyatakan lulus, akibat kegalau status inilah, mereka “alumni baru”
mencoba menemuka jatidiri yang baru lewat serangkai tes. Banyak pilihan yang
dapat dipilih seperti sekolah kedinasan favorit macam Sekolah Tinggi Ilmu
Statistik (STIS), Sekolah Akuntansi Negara(STAN), atau Instansi Pemerintah yang
menerima lulusan SMA , seperti PT PUSRI, PT PLN, PT BA, dan PT PERTAMINA.
Bagi mereka “alumni
baru” yang berpikir cerdas, sekolah kedinasan mungkin menjadi alternative dan
jalan bagi mereka yang cerdas untuk dapat kuliah, bayangin aja masih kuliah aja
udah dapet uang saku, dan pas tamat kuliah udah dapet kerja yang jelas dan
pasti sesuai dengan apa yang dijanjiin oleh perguruan tinggi kedinasan tersebut.
Menurut saya bagi anak golongan menengah
kebawah bisa lulus di perguruan tinggi kedinasan merupakan nikmat yang tiada
terkira, saat harapan untuk kuliah itu terbentur dinding biaya, ada jalan untuk
merubah nasib lewat kuliah tanpa biaya, dan harusnya ini menjadi motivasi bagi
siswa kurang mampu yang memiliki otak cerdas.
Sebaliknya pula penerimaan pekerjaan jalur SMA
di instansi BUMN amatlah terbatas dinegeri ini, namun patut untuk menjadi
pertimbangan bagi mereka yang nggak mau negebebanin orang tua untuk kuliah, toh
prinsip mereka “ kuliah juga ujung – ujungnya nyari kerja, jadi kalo udah dapet
kerja mah kuliah bisa kapan aja” begitu ku dengar dari salah satu alumni
disekolaku. Pernyataan ini bener loh kalo dipikir, dari statistik menunjukkan
kalau banyak nih zaman sekarang pengangguran intelektual, yaitu mereka yang
tamat dari bangku kuliah namun tidak dapat terserap dalam lapangan pekerja. Dan
bagi mereka yang tamatan sma yang udah dapet kerja, biasanya nih lebih cepet
nikah dibanding mereka yang masih kuliah ,hehehe.